SISI POSITIF CANDI OLO

Siapa yang pernah dipanggil Ibunya saat sedang bermain pada saat menjelang matahari mulai terbenam saat menjelang magrib ? Nahh, pada saat Ibu memanggil kita pasti Ibu bilang dek masuk awas candi olo (dek mlebu awas CANDI OLO) hehehe.. teman-teman tahu tidak apasih CANDI OLO itu? Waktu CANDI OLO yaitu ketika matahari mulai terbenam,siang akan berganti malam. Pada waktu CANDI OLO para pedagang menutup tokonya, para pengembala memasukan ternaknya dan lain sebagainya semua kegiatan dihentikan. pada saat itu orang-orang Jawa percaya ketika kita melakukan aktivitas keduniaan pada waktu itu diyakini akan berdampak negative pada aktivitas tersebut. Maka masyarakat pada zaman dahulu pada saat CANDI OLO mereka bergegas untuk menghentikan aktivitas keduniaan untuk kembali kerumah dan bersiap-siap pergi ke mushola ataupun masjid untuk melakukan sholat magrib dan membaca Al-Qur’an bersama-sama. Kehidupan pada zaman dahulu sebenarnya sudah baik tertata rapi dan damai karena pada saat matahari mulai terbenam mereka sudah meninggalkan aktifitas dunia untuk kembali kepada sang pencipta melakukan kewajibannya. Berbeda dengan saat ini kehidupan tidak begitu tertata baik rapi serta damai karena apa ?karena masyarakat pada zaman sekarang sebagian besar sudah tidak percaya lagi adanya CANDI OLO sehingga pada waktu menjelang malam pergantian antara siang dan malam masih banyak orang-orang yang melakukan aktifitas diluar rumah entah itu sedang bekerja maupun bermain bahkan adapula yang sedang diperjalanan sehingga kehidupan pada zaman sekarang sudah berbeda dengan zaman dahulu. Adanya perkembangan zaman serta kemajuan teknologi mengubah cara berfikir masyarakat sekarang, dibalik itu semua ada sisi positif dan negatifya. Semoga kita sebagai generasi muda dapat berfikir kritis sehingga dapat mengambil sisi positifnya.

Link Filsafat Pendidikan 7D
1. Khoiroma Ausof
2. Ardian Pahlevi
3. Ivan Zhayoga
4. Melinda P
5. Yuliana
6. Farida W
7. Tegar D
8. Elisa
9. Dhanang
10. Garda
11. Intan Nutma P
12. Ulfah Fitria Setiyani
13. Riska Safitri
14. Putri Wahyuning
15. Julian Indah
16. Istikholah
17. Nur Afidah
18. Rista Karisma
19. Dwi Novita
20. Dhita Fs
21. Rischa Dwi
22. Mar'atush sholichah
23. Mas Amah Tul Islami
24. Estima Titi
25. Deodora Adesita
26. Anggita Nurohma
27. Nurul Afifah
28. Fanif Faizah
29. Nurul Khoimah
30. Nidha Nur Latifah
31. Lisa Ariana Dewi
32. Izmia K
33. Anditasari


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tetep Teteg Antep lan Mantep

Siapa yang tak kenal dengan Ki Hajar Dewantara Tokoh ini sangat identik dengan pendidikan di Indonesia.  Dia dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.Hari lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya pun dipakai oleh Departemen Pendidikan RI sebagai jargon, yaitu tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberi dorongan, di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa, di depan memberi teladan). Selain istilah tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada , ki hajar dewantara juga memiliki ajaran atau sifat yang harus dimiliki seseorang yaitu : Tetep, Teteg, Antep Lan Mantep. Tetep sendiri berarti tetap yang berarti tidak berubah, dengan kata lain tetep merupakan keteguhan hati dan pikiran yang tida mudah berubah atau terhasut oleh orang lain. seseorang yang memilii sifat tetep orang tersebut tidak akan termakan berita ataupun isu- isu, dia akan tegas dan tidak pengaruh orang lain Apabila mengatakan...
Baca selengkapnya

Pendidikan Indonesia

Mengenal manusia, manusia pada dasarnya diciptakan dengan ruang yang kosong, mengenal bahasa jawa a dalam bahasa jawa ditulis ha yang menjadi HA, HONG, ZONK, dan WONG yang berate orang Zong merupakan kosong berarti ruang yang kosong. Manusia diciptakan dengan yang kosong berarti manusi diciptakan untuk menampung berbagai ilmu tanpa mengenal batas, karena semakin banyak ilmu yang manusia miliki maka menjadikan manusia terus belajar dan belajar hingga akhir hayatnya, karena manusia yang pandai yang pintar yang memiliki ilmu adalah dia yang tidak pernah merasa puas untuk belajar dan terus belajar. Untuk memperoleh ilmu dan pengatahuan sebagai bekal untuk menjadi manusia yang kebih baik maka manusia perlu pendidikan. Pendidikan di Indonesia secara formal dapat dimulai dari jenjang PAUD,SD,SMP,SMA/SMK, sampai pada Perguruan Tinggi. Dunia pendidikan dipengaruhi oleh bapak pendiikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh pendidikan di Indonesia yang berpengaruh b...
Baca selengkapnya